Kenapa Bordir Lebih Awet dari Sablon? Ini Alasan yang Harus Kamu Tahu!

Ketika memilih metode untuk menghias atau menandai pakaian, banyak orang sering kali dihadapkan pada dua pilihan utama: bordir dan sablon.
Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi jika kamu mencari opsi yang lebih awet dan tahan lama, bordir sering kali menjadi pilihan yang lebih unggul.
Apa yang membuat bordir lebih tahan lama dibandingkan dengan sablon? Berikut ini beberapa alasan utamanya.
1. Penggunaan Bahan yang Lebih Kuat
Salah satu alasan utama mengapa bordir lebih awet daripada sablon adalah bahan yang digunakan. Bordir dibuat dengan menggunakan benang yang dijahit langsung ke kain, sehingga menciptakan hiasan yang lebih kokoh dan tahan lama.
Benang yang digunakan pada bordir biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap tarikan, peregangan, dan pencucian, sehingga tidak mudah rusak meski dipakai berulang kali.
Di sisi lain, sablon menggunakan tinta atau cat yang ditempelkan di atas permukaan kain. Meskipun tinta sablon modern telah mengalami banyak peningkatan dalam hal ketahanan.
Namun seiring waktu, sablon cenderung memudar, retak, atau mengelupas, terutama jika sering dicuci atau terpapar sinar matahari langsung.
2. Bordir Tidak Mudah Pudar
Bordir memiliki keunggulan dalam hal ketahanan warna. Benang yang digunakan dalam bordir biasanya diwarnai dengan cara yang memungkinkan warna untuk meresap ke dalam serat benang secara mendalam.
Ini membuat warna bordir tetap cerah dan tidak mudah pudar, bahkan setelah bertahun-tahun pemakaian.
Sebaliknya, sablon sering kali rentan terhadap pemudaran warna, terutama jika bahan sablon terkena panas atau dicuci secara berulang.
Sablon yang berkualitas rendah juga bisa cepat kehilangan kecerahannya, membuat desain terlihat kusam dan kurang menarik.
3. Tahan Terhadap Kondisi Ekstrem
Pakaian yang dihiasi dengan bordir cenderung lebih tahan terhadap kondisi ekstrem, seperti panas tinggi, kelembapan, dan tekanan.
Karena bordir adalah bagian dari kain itu sendiri, desain bordir tidak akan terpengaruh oleh gesekan atau peregangan yang biasa terjadi saat mengenakan atau mencuci pakaian.
Sementara itu, sablon memiliki lapisan tinta di atas kain yang bisa terpengaruh oleh kondisi ekstrem. Panas yang tinggi saat menyetrika, atau bahkan gesekan berulang, bisa menyebabkan lapisan sablon terkelupas atau rusak.
4. Tampilan yang Lebih Mewah dan Profesional
Bordir sering kali dianggap lebih mewah dan profesional dibandingkan sablon. Tekstur tiga dimensi yang dihasilkan oleh benang bordir memberikan kesan eksklusif dan elegan pada pakaian atau produk lainnya.
Inilah mengapa banyak perusahaan memilih bordir untuk logo pada seragam karyawan atau merchandise mereka, karena memberikan kesan yang lebih berkelas dan tahan lama.
Sablon, meskipun dapat menghasilkan desain yang lebih detail dan berwarna-warni, sering kali tidak memiliki kesan mewah yang sama.
Sablon lebih cocok untuk desain-desain kasual atau sementara, di mana daya tahan jangka panjang mungkin tidak menjadi prioritas utama.
5. Perawatan yang Lebih Mudah
Pakaian yang dibordir cenderung lebih mudah dirawat dibandingkan dengan yang disablon. Bordir tidak memerlukan perawatan khusus, dan kamu bisa mencucinya dengan mesin cuci tanpa khawatir desainnya akan rusak.
Sementara itu, sablon sering kali membutuhkan perawatan lebih hati-hati, seperti mencuci dengan air dingin atau menghindari pengeringan dengan mesin, untuk menjaga agar desainnya tetap utuh.
Bordir dan sablon masing-masing memiliki keunggulan, namun jika kamu mencari daya tahan dan ketahanan jangka panjang, bordir jelas menjadi pilihan yang lebih baik.
Dengan kekuatan bahan yang digunakan, ketahanan warna, dan kemampuannya untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, bordir tidak hanya menawarkan keawetan tetapi juga memberikan tampilan yang lebih profesional dan mewah.
Jadi, saat kamu ingin membuat desain yang tahan lama dan berkualitas tinggi degarmen indonesia bisa jadi jawabannya.